makalah kitab imamat
MAKALAH KITAB IMAMAT
Diajukan
Untuk Memperbaiki Nilai Bahasa Inggris
Semester Ganjil 2016
Oleh
:
STEFANUS
MANGNGI PIGA
16212033
Program Studi Pendidikdn Agama keristen
Sekolah
Tinggi Teologi Bethel Indonesia
Jakarta
2016
KITAB
IMAMAT
A. Mengapa
perlu mempelajari Imamat
Ternyata
ada 4 prasangka yang harus kita lenyapkan yaitu :
Ø Sangkaan
bahwa tidak mungkin mempelajrai syariat dan lambing-lambang dalam imamat
sedemikian lengkap, sehingga dapat beroleh manfaat rohani.
Ø Anggapan
bahwa semua yang tersebut di dalam imamat
tidak berguna lagi bagi zaman sekarang, hanaya berguan bagi zsman musa
saja.
Ø Kesuslitan
menerima kitab itu, karena perintah-perintah yang terdapat dalamnya terlalau
keras, atau nampaknya bersifat dangkal, sehingga menyimpang dari konsepsi yang
kita kenal tentang Allah.
Ø Perasaan
tidak dapat memahami isi kitab itu, karena nampaknya tidak ada garis-garis
besarnya yang jelas.
Segala
kesulitan ini akan lenyap bila kita mempelajari imamat dengan
sungguh-sungguh,imamat berisi banayak ajaran
rohani yang dalam. Isinya mempunyai amanat bagi zaman sekarang,penyataannya
tentang sifat Allah adalah unik. Susunanaya teratur menurut rencana yang jelas.
Sekalipun tidak di sebut siapa penulisnya, namun dlam PB,terdapat ayat-ayat
yang menunjukan bahwa Musa mempunyai peranan utama dalam penyusunan pentateukh,
bahwa imamat ditulis atas ilham dari Allah, dinyatakan olah Tuhan Yesus
sendiri. Dalam PB terdapat lebih 40 kutipan dari imamat. Selain itu, dalam ke
-27 pasal imamat tertulis bahwa Allah berfirman kepada musa 56 kali.
Pengaruh imamat terasa dalam semua kitab
berikutnya. Jika kita mempunyai pengetahuan yang jelas tentang imamat , lebih mudahalah
kita mengerti amanat alkitab selaku
keseluruhan,.jelas tidaknya pengetahuan itu banyak tergantung kepada cara
mempelajarinya. Dan untuk mengerti imamat perlu diketahui.
B. Maksud
imamat: menyatakan kesucian Allah
Imamat
menunnjukan kepada bangsa Israel bagaiaman mereka harus hidup suci. Sebagai
suatu bangsa yang bersekutu dengan Allah. Dengan demikian imamat mempersiapkan
bangsa itu bagi tugas mulia untuk menjadi perantara dalam karya penyelamatan
Allah kepada segala bangsa, terutama Israel perlu di ajar tentang kesucian
Allah. Dan imamat menyatakan kesucian Allah dengan 3 cara:
·
Dalam peraturan korban, yang menegaskan
bahwa tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan .ibrani 9 : 22,
dengan demikian meyakinkan hati manusia yang paling keras sekalipun tentang
kengerian dosa.
·
Dalam peraturan hukum yang merupakan
ukuran dan pedoman bagi watak dan kelakuan.
·
Dalam hukuman-hukuman yang ditentukan
bagi pelanggaran-pelanggaran hukum, dengan tegas menyatakan kemutlakan kesucian
Allah.
Dalam
kesucian Allah terkandung prerintah supaya Israel memisahkan diri dari
bangsa-bangsa lain. Dan hukum-hukum imamat
dimaksudkan untuk menjamin pemisahan ini, dan untuk mempersiapkan bangsa
itu bagi tugas dan panggilannya yang mulia di antara bangsa-bangsa di dunia.
Selain itu, imamat mempersiapkan Israel akan kedatagan Kristus dengan jalan
Membangkitkan
dalam diri mereka kebutuhan akan seorang Juru Selamat, seraya serentak melalui
upacara-upacara keagamaan yang diadakan dalam kemah sembayang menunjukkan
kepada korban satu-satunya yang sempurna di Golgota.
B.
Nilai Imamat Untuk Masa Sekarang
1. Imamat menyatakan sifat Allah,baik bagi
kita zzaman sekarang maupun bagi bangsa Israel zaman dahulu. Dan Allah tidak
berubah.
2. Iamamt mengutarakan secara simbolis
prinsip-prinsip asasi yang terkandung dalam segenap hubungan Allah dengan
manusia.
3. Imamat memberi himpunan hukum perdata
bagi pemerintahan teokrasi.
4. Imamat merupakan khazanah pengajaran
melalui ungkapan-ungkapan simbolis dan lamabang-lambang, kebenaran-kebenaran
rohami yang paling besar terbedung disini dalam ungkapan-ungkapan simbolis yang
hidup.
Seperti yang dikatakan oleh Dr. S.H
Kellog, karena banyak lambing-lambang itu telah menjadi kenyataana,maka
janganlah lalu betranggapan bahwa dengan demikian semua lambing itu telah
mendapat pengenapannya. Menurut petunjuk PB yang pada waktunya masih akan
digenapi pada masa akan datang misalnya, sebagian hari raya Tuhan telah
digenapi dalam hari raya Paskah dan Pentakosta, tapi bagaimana dengan hari raya
Grafirat atau perdamaian.
C.
Titik Tolak Kitab Imamat
1. Langkah pertama untuk mengerti amanat
Imamat ialah mengetahui titk tolak kitab itu. Titik tolak itu dinyatatak dalam
ayat-ayat pertama, dimana Tuhan memanggil Musa lalu berfirman kepadanya dari
dalam kemah pertemuan. Sebelum itu Tuhan berfirman dari jauh dari guniung yang
sedang menyala tapi sekarang karena kemah pertemuan telah didirikan setuju
dengan teladan yang telah ditunjukkan di atas gunung dan Allah telah diam di
tengah-tengah umat-Nya serta telah bersekutu dengan mereka, maka Ia pun
berfirman dari dalam kemah pertemuan karena itu umat Israel bukan lagi
orang-orang berdosa yang jauh dari Allah seperti bangsa-bangsa lain, melainkan
sudah menjadi anak angkat dan bahkan sudah diangkat kedalam persekutuan atgas
dasar perjanjian yang dimeteraikan dengan darah.
2. Semua korban mempunyai hati tertentu,
masing-masing secara simbolis menmggambarkan makna pengorbanan Kristus bagi
kkta, yang dibenarkan oleh sebab iman. Inilah dasar imamat dalam membentangkan
semua ajaran-Nya, jelas imamat adalah sumbangan kejadian dan keluaran. Dalam
keluaran kita lihat jalan kelepasan dianugerahkan Allah kepada manusia berdosa
- Benih keturunan orang perempuan. Dalam keluaran kita lihat dalam perlengkapan
Allah bagi keperluan manusia iamam, korban, dan mesbah.
C.I Scopfield berkata, hubungan
Imamat dengan Keluaran sama dengan surat-suratr terhadap kitab-kitab Injil.
Dalam keempat Injil kita mendapat kelepasan oleh Darah Anak Domba, dalam
surat-surat Paulus kita didiami oileh Roh Allah. Baik Imamat maupun surat-surat
Paulus keduanya menyatakan aspek karya penebusan yang bermacam-macam, yang
diadakan oleh Tuhan Yesus pada orang-orang yang telah diselamatkan.
D.
Susunan Imamat
1. Iamamat mempunyai dua bagian utama
Iamamt
terbagi dalam dua bagian utama, masing-masing berdasarkan ciri yang khas.
Bagian satu terdiri dari pasal 1-17, dan bagian dua pasal 18-27. Apakah ciri
khas membuat iamamat jelas terbagi dua ? ciri itu ialah pasal 1-17 seluruhnya
menyatakan peraturan-peraturan ya ng tidak berkaitan dengan kesusilaan,
sedangkan pasal 18-27 mengutarakan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan
kesusilaan juga. Bagian satu membicarakan tentang hal ibadah, bagian dua
tentang hal kehidupan.
2. Terma utam Iamamat: Persekutuan dengan
Allah
Dalam
iamamat Allah berfirman dari dalam kemah pertemuan jadi Ia telah turun dan diam
bersama umat-Nya yang telah dibebaskannya. Umat yang telah diberi firman itu
diperlakukan Allah sebagai yang sudah dimasukkan kedalam persekutuan baru atas
dasar perjanjian yang dimeteraikan dengan darah. Konsepsi persekutuan baru
inilah yang menjadi kunci imamat.
Iamamat
memberitakan tentang hal persekutuan, dan menunjukkan kebenaran agung yang
dinyatakan dalam I Yoh. 1:7, jika kita hidup di dalam terang sama sperti Dia
ada didalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain dan
darah Yesus anak-Nya menyucikan kita dari segala dosa.
Jadi,
isi imamat adalah sebagai berikut; Melalui kedua ajaran itu penyucian dan
berjalan di dalam terang kita mempunyai persekutuan seorang dengan yang lain,
dan sesungguhnya persekutuan kami itu beserta dengan Bapa. Kecamkanlah bahwa
Imamat terbagi dua bagian uatama:
1. Dasar persekutuan – Koraban (Pasal
1-17)
2. Kehidupan persekutuan – Pemisahan Diri
(Dari kenajizan Pasal 18-27)
Pasal 1-7 secara khusus membahas
tentang korban-korban yang harus dipersembahkan
pasal 8-10 tentang Imam. Imam yang harus memimpin persembahan korban.
Enam psal berikutnya (11-16) berisi syarat hal penyucian secara kolektif dan
perseorangan. Dan pasal 17 menyatakan bahawa tempat mempersembahkan korban
hanya satu saja, yaitu mesbah doisebelah dalam pintu halaman kemah pertemuan.
Jadi, bagian satu mengutarakan tentang korban, imama-imama, umat dan mesbah.
Bagian dua (18-17) urutannya
menentukan serentetan taraf yang kian meniungkat. Pasal 18-20 membentangkan
peraturan-peraturan mengenai hal umat. Pasal 27 dan 22 peratyuran-peraturan
mengenai hari raya, sedangkan pasa 24 terutama membentangkan hal pelita dan
persembahan roti dalam tempat kudus. Semua hari raya adfalah peringatan yang
periodik di hadapan Allah, sedang pelita dan roti adalah peringatan-peringatan
yang kekal.
Akhirnya, pasal 25-27 membentangkan
peraturan0-peraturan mengenai pendudukan negeri Kanaan. Demikianlah urutan
dalam bagian dua: Umat, Imam-imam, hari raya, dan Negeri Kanaan. Bagan
analisisnya sebagai berikut:
IMAMAT
PERSEKUTUAN
BERDASARKAN PENGUDUSAN
I. DASAR PERSEKUTUAN KORBAN (1-17)
A. Korban-korban (pembebasan) : 1-7
B. Imam (Perantaraan) :8-10
C. Umat (Penyucian) : 11-16
D. Mesbah (Perdamaian) :17 II. KEHIDUPAN
PERSEKUTUAN – PEMISAHAN DIRI (18-17)
E. Peraturan-peraturan mengenai umat
:18-20
F. Peraturan mengenai imam-imam : 21-22
G. Peraturan mengenai hari raya : 23-27
H. Peraturan mengenai Kanaan : 25-27
Kitab
Imamat
BAGIAN
1 ( PS 1-7)
A. PERESEMBAHAN KORBAN
(ps 1-7
Tujuh
pasal pertama membahas tentang korban, disini kita membicarakannya secara
global, dan bagian ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu:
• Ps 1 :
korban bakaran
• Ps 2 :
korban sajian ( makanan), korban sukarela berbau yang menyenangkan
• Ps 3 :
korban keselamatan ( syukur )
• Ps 4 :
korban penghapus dosa, korban wajib tidak berbauh harum.
• Ps 5 :
korban penebus salah ( pelanggaran )
1. Korban yang diberikan ada 5 macam dan
lima macam itu terbagi atas 3 dan 2 , pertama korban yang harum ( 1:9, 13,17;
2:2, 9. 3:5,16). Sedang yang dua lagi adaalah korban yang tidak ada bauhnya,
tiga yang pertama sifatnya sukarela, dan yang dua lagi di haruskan
2. Korban persembahan itu banyak arti
rohaninya : tapi nilai utamanya ialah selaku lambng korban yang tiada taranya
di bukit golgota,
3. perhatikanlah perbedaan masing-masing
korban itu , korban sajian melambangkan pulihnya persekutuan sebab tuntutan-tuntutan
kekudusan allah telah di penuhi dalam kristus , perhatikanlah semua urutan
semua korban itu, ketika mempelajari hal kemah pertemuan, kita melihat bahwa
pertobatan dalam kemah itu tidak diurutkan menurut pendekatannya dari arah
manusia, melainkan kebalikannya, yaitu mulai dari tabut dalam tempat maha kudus
dan menuju keluar kearah manusia,
selanjutnya
kitapun beroleh sentosa dan sukacita, dan penerimaan Allah adalah sepenuhnya
karena kesempuranaan kristus, seperti di dilambangkan dalm korban sajian itu,
B. Tentang Imam-imam ( ps 8-10 : perantaraan
Isi
ke 3 pasal itu sebagai berikut :
• Ps 8 : pengudusan : imam-imam
dipisahkan bagi Allah
• Ps 9 : pelayanan : imam-imam mulai mengerjakan tugasnya
• Ps 10 : pelanggaran : Nadab dan Abihu
mempersembahkan api yang asing
a. Perhatikan PS 8 yang secara indah
menguraikan tentang pengudusan imam-imam, pengudusan berarti dipisahakan
diperuntuka bagi sesuatu yang khusus
b. Dasar pengudusan ialah darah. Harus
dipersembahkan suatu korban penghapus dosa, dan korban bakaran, dan seekor
domba jantan persembahan penahbisan .
c. Dalam ps 9 pelayanan keimanan yang
pertama diutarakan sejelas-jelasnya untuk jadi teladan bagi semua pelayanan
keimanan selanjutnya, sesudah mempersembahakan korban bagi umat harunpun masuk
kedalamm tempat kudus bagi wakil umat kemudian keluar kembali dengan tangan
ditinggikan , sebagai akil Allah memeberkati umatnya.
d. Sayang sekali pemandanagan yang mulia
pada penghabisan pasal 9 lekas sekali berubah, dalam pasal 10 api yang keluar dari
hadirat Tuhan dan memakan habis segala korban, melompat dan menghapuskan dua
orang imam Nadab dan Abihu mempersembahakan api yang asing ke hadirat Tuhan,
yaitu : yang tidak diperintahakannya, inilah dosa memegahakan hak diri sendiri
dan dosa yang di hukum seketika juga persembahan liar itu tidak disahakan oleh
penyataan kehendak AllAH, dan hanya mengemukakan diri sendiri dan memeperkosa
hak keimanan , dan peristiwa tersebut harus dijadikan pelajaran oleh imam-imam
Israel supaya mereka berjalan menurut peraturan-peraturan yang ditentukan oleh
kehendak dan firman Tuhan dan jangan sekali-kali menyeleweng dari situ
Dewasa
ini banyak orang seperti Nadab dan
Abihu, yang membuta acara dan ibadat berdasarkan kemauan manusia, sering
perbuatan mereka tidak segera di hukum, karean masa sekarang adalah masa
karunia. Tapi imamat 10 merupakan peringatan tegas, bahawa penghukuman itu
meskipun tidak datang denagn segera, namaun pasti datang juga pada akhirnya
Alah tak dapat dipermainkan .
Komentar
Posting Komentar